Sebelum penangkapan Lai, 15 orang diringkus berdasarkan hukum, termasuk empat berusia 16-21 akhir bulan lalu atas unggahan di media sosial.
Penangkapan Lai terjadi di tengah tindakan keras Beijing terhadap oposisi pro-demokrasi di kota itu dan selanjutnya memicu kekhawatiran tentang media dan kebebasan yang dijanjikan lainnya ketika kembali ke China pada 1997.
Perusahaan Lai, Next Digital, yang menerbitkan Apple Daily, surat kabar yang sangat pro-demokrasi yang secara teratur membahas pemerintah Hong Kong dan para pemimpin Tiongkok.
Polisi menahan Lai pada Senin (10/8) karena dicurigai berkolusi dengan pasukan asing setelah sekitar 200 petugas menggeledah kantor surat kabar tersebut, mengumpulkan 25 kotak bukti.
Kabar ini diungkapkan oleh Mark Simon, penasihat pimpinan Apple Daily yang saat ini dipenjara, Jimmy Lai pada Senin (21/6)
Ini merupakan penangkapan terbaru dalam penyelidikan keamanan nasional terhadap taipan media Jimmy Lai.
Taipan Media Hong Kong Hadapi Sidang tanpa Juri
Tokoh Demokrasi Hong Kong Terancam Penjara Seumur Hidup, China Jadi Sorotan
Sidang Tokoh Demokrasi dan Taipan Media Hong Kong Dimulai, Inggris Tuntut Pembebasan